M.Jack Aja


ARTIKEL
PROFIL, MACAM-MACAM DAN POLA KOMUNIKASI PR
 Public relation atau hubungan masyarakat masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama, public relations merupaka suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana orang-orangnya bergerak diberbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi, politik perburuan dan sebagainya.
Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak terencana dengan baik , padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang lainnya, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya serta ditentukan tingkat keberhasilannya.
Pendekatan public relations memang tidak harus dilihat semata-mata sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud Bagian Humas atau Biro Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai metode komunikasi oleh tiap karyawannya. Mengingat diperlukan waktu panjang untuk mengusahakan tiap karyawan mampu menerapkan public relations sebagai metode komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan sehari-harinya, hadirnya public relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah kabupaten dan kota masih diperlukan.
Selain dua pendekatan itu, masih dimungkinkan pendekatan ketiga yakni peran humas dirangkap top manager atau perangkat pemerintah lain. Kemungkinan lainnya, pemerintah mempekerjakan konsultan jasa di bidang public relations yang berada di luar struktur pemerintahan, terus-menerus atau secara insidental.
Dalam era ini humas sebagai salah satu fungsi manajemen dalam lingkungan pemerintah kabupaten atau kota perlu tetap dipertahankan bahkan harus ditingkatkan perannya. Peningkatan perannya dengan jalan memperbarui dan menyesuaikan konsep humas pemerintah yang selama ini kita kenal, dan menerapkan konsep public relations dalam manajemen modern selaras tuntutan dan tantangan era Orde Reformasi, era Masyarakat Informasi dan era Otonomi Daerah.
Dan juga di dalam Public Relation kita juga memperhatikan bagaimana cara berhubungan ataua berkomunikasi terhadap orang agar bisa terjalin hubungan yang baik terhadap masyarakat biasa disebut dengan pola komunikasi. Pola komunikasi adalah Pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses mengkaitkan dua komponen yaitu gambaran atau rencana yang menjadi langkah – langkah pada suatu aktifitas dengan komponen – komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan antar organisasi ataupun juga manusia.
Diketahui pula, bahwa komunikasi itu bagaikan udara, bahwa dalam melakukan setiap kegiatan dan aktivitasnya, manusia tidak akan pernah dapat dipisahkan dari komunikasi. Apabila proses komunikasi ini dihubungkan dengan salah satu formula atau model klasik dalam komunikasi, maka dapat dihubungkan dengan Formula Lasswell ”Who says what in wich channel to whom whit what effect (Siapa mengatakan apa, dengan saluran yang mana, kepada siapa dan dengan efek bagaimana)” ( McQuail, 1981:12).
Di dalam formula Lasswell tersebut, diketahui bahwa pada dasarnya formula ini menunjukkan kecenderungan-kecenderungan adanya anggapan bahwa komunikator pasti memiliki keinginan untuk memengaruhi komunikan (penerima), oleh karena itu komunikasi dianggap merupakan sebuah proses persuasif. Dan selain itu, ada anggapan bahwa setiap pesan itu mengandung efek.
Pada dasarnya setiap orang dalam berkomunikasi, mempunyai perbedaan dalam prosesnya, baik proses pengiriman maupun penerimaan. Hal ini tidak terlepas dari adanya lingkup pemahaman maupun pengalaman yang dimiliki masing-masing pihak yang berkomunikasi, baik pengirim pesan maupun penerima pesan.
Berdasarkan kebutuhan akan berkomunikasi, maka terdapat beberapa pola komunikasi. Beberapa sarjana Amerika membagi pola komunikasi menjadi 5 yaitu: ”Komunikasi Antarpribadi (interpersonal Communication, Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication), Komunikasi Organisasi (Organizational Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication), dan Komunikasi Publik (Public Communication).
Selain itu ada pula beberapa macam pola komunikasi yaitu a). Pola Komunikasi Primer, b). Pola Komunikasi Sekunder, c). Pola Komunikasi Linear dan d). Pola Komunikasi Sirkular.



Komentar

Postingan Populer