M.Jack95
ARTIKEL
KAMPANYE PUBLIC RELATION
Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana,
baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada
saling pengertian. Cutlip, Center and Broom (2009:6) menjelaskan bahwa PR
fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut”.
Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya,
menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama;
melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu
manajemen untuk mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam
mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem
peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta
teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
Berkaitan dengan hal tersebut, aktivitas PR dalam komunikasi
terintegrasi dalam sebuah program kampanye PR. Kampanye PR dalam arti sempit
bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target
audience) untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang
positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi (corporate
activities ) agar tecipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat
melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dengan
jangka waktu tertentu yang berkelanjutan. Dalam arti umum atau luas, kampanye
PR tersebut memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan memotivasi
masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu melalui proses dan
teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai publisitas
dan citra yang positif (Ruslan 2002 : 66) Sering terjadi kerancuan pengertian
atau istilah kampanye yang disamakan dengan propaganda, dan secara operasional
keduanya adalah sama-sama melakukan kegiatan berkomunikasi yang terencana untuk
mencapai tujuan tertentu dan berupaya mempengaruhi khalayak sebagai target
sasarannya.
Menurut Rogers dan Storey dalam Ruslan (2007:23) kampanye “sebagai
serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk
menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara
berkelanjutan dalam periode waktu tertentu”. Sementara itu, Leslie B. Snyder
mengungkapkan bahwa kampanye komunikasi adalah “tindakan komunikasi yang
terorganisasi yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu
tertentu guna mencapai tujuan”. Selanjutnya, Pfau dan Parrot menjelaskan bahwa
kampanye adalah “suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan
berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan
mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan”. (Venus 2007:8)
Merujuk dari pengertian-pengertian diatas, maka apapun ragam dan
tujuan dari kampanye Public Relations tersebut, upaya perubahan yang dilakukan
kampanye selalu terkait dengan aspek pengetahuan (knowledge), sikap (attitude)
dan perilaku (behavioural). Ostergaard dalam Venus (2007:10) menyebut ketiga
aspek tersebut dengan istilah “3A” sebagai kependekan dari awareness, attitude
dan action.
Pada tahap pertama kegiatan kampanye biasanya diarahkan untuk
menciptakan perubahan pada tataran pengetahuan atau kognitif. Pada tahap ini
pengaruh yang diharapkan adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau
meningkatnya pengetahuan khalayak tentang isu tertentu. Tahapan berikutnya
diarahkan pada perubahan dalam ranah sikap atau attitude. Sasarannya adalah
untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan khalayak
pada isu-isu yang menjadi tema kampanye. Sementara pada tahap terakhir kegiatan
kampanye ditujukan untuk mengubah perilaku khalayak secara konkrit dan terukur.
Tahap ini menghendaki adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh sasaran
kampanye.
Komentar
Posting Komentar