Ruang lingkup Public Relation Dalam Suatu Perusahaan
ARTIKEL
Ruang lingkup Public Relation Dalam Suatu Perusahaan
Keberadaan
Public Relations (PR) adalah hal yang wajib bagi sebuah perusahaan. Dalam upaya
untuk menciptakan, memelihara dan membina hubungan yang harmonis antara kedua
belah pihak yakni perusahaan dengan konsumennya maka PR harus dapat menjadi
jembatan penghubung yang baik.
Public
relations berperan dalam penjelasan atau pembelaan terhadap opini-opini yang
kurang baik dari publik terhadap perusahaan tersebut, dengan cara menyajikan
berbagai data, fakta dan informasi yang sebenarnya. Oleh karena itu harus ada
proses yang kontinu dari manajemen perusahaan untuk memperoleh goodwill dan
pengertian dari para konsumen, karyawan, dan publik pada umumnya. Secara
internal dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap perusahaan,
sedangkan secara eksternal dengan survey, observasi dan publikasi.
Public
Relations merupakan kegiatan komunikasi dalam suatu perusahaan secara timbal
balik (two way traffic reciprocal communication). Hal ini berarti bahwa pada
jalur pertama komunikasi berbentuk penyebaran informasi dari perusahaan kepada
publik. Pada jalur kedua komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian
tanggapan atau opini publik (public opinion) dari publik ke perusahaan tadi.
Melalui komunikasi dua arah tersebut, pihak perusahaan harus selalu mengkaji,
apakah informasi yang disebarkan kepada publiknya itu diterima, dipahami dan
diaplikasikan atau tidak. Evaluasi ini perlu sebagai bahan perencanaan kegiatan
ke depannya. ( Kustadi Suhandang :2004 ).
Adapun
ruang lungkup Public Relation dalam suatu perushaan adalah
1.
Internal Public Relation
suasana di dalam badan atau perusahaan itu
sendiri yang menjadi target internal public relation, terutama suasana di
antara para pegawainya yang mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan
perusahaannya. Kegiatan public relations ke dalam perusahaan
(organisasi/lembaga) ini diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang
menyenangkan di antara para pegawainya, komunikasi antara bawahan dan
pimpinan/atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta masing-masing meyakini
rasa tanggung jawab akan kewajibannya
terhadap perusahaan (organisasi/lembaga). Public intern sebagai sasaran humas
(Public Relations) terdiri atas orang-orang yang bergiat di dalam organisasi
(Perusahaan, instansi, lembaga, badan dan sebagainya) dan yang secara
fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu.
Sebagai public internal mereka terdiri atas
kelompok-kelompok tertentu yang tidak selalu sama jenisnya. Dalam bentuk
organisasi perusahaan, misalnya, public internnya meliputi public karyawan dan
public pemegang saham; di perguruan tinggi public internnya meliputi karyawan,
dosen, mahasiswa, dan dewan penyantun. Tetapi apapun jenis organisasinya, salah
satu public internnya adalah karyawan. Sebab merekalah yang menggerakkan atau
menghidupkan organisasi. Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang
Public Relations Officers, yaitu:
ü
Hubungan dengan karyawan
(employee relations)
ü
Hubungan dengan pemegang
saham (stockholder relations)
ü
Labour relations (Hubungan
dengan para buruh)
ü
Manager relations (Hubungan
dengan para manajer)
ü
Human relations (Hubungan
sesama manusia)
2.
Eksternal Public Relation
Kegiatan Eksternal Public Relations ini
ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan
elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung
dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah,
konsumen, pesaing, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan eksternal ini,
diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada
perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara
organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan
citra baik atas perusahaan dimata publiknya.
Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh
seorang Public Relations Officer, yaitu:
a.
Hubungan dengan komunitas
(community relations)
Membina hubungan dengan
komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan di sekitar
perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan
kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar
mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa
yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama.
Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate
Social Responsibility.
b.
Hubungan dengan pelanggan
(costumer relations)
Membina hubungan baik dengan
pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan
pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 :
455) tujuan hubungan konsumen antara lain :
ü
Mempertahankan pelanggan lama
ü
Menarik pelanggan baru
ü
Memasarkan/memperkenalkan
produk atau jasa baru
ü
Memudahkan penanganan keluhan
pelanggan
ü
Mengurangi biaya. Costumer
relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain plan tour, iklan,
film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.
c.
Hubungan dengan media massa
dan pers (media & press relations)
Hubungan dengan media dan
pers merupakan sebagai alat pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan
proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk
kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik
dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir
pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa.
Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal.
Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers
(press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan
bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara
pers, dan jumpa pers (press gathering).
d.
Hubungan dengan pemerintah
(government relations)
e.
Hubungan yang baik dengan
pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan
diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut
terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.
Contoh PR eksternal dalam suatu perusahaan
:
ü
Mayarakat, yaitu orang yang
nantinya akan membantu kelancaran proses distribusi bahkan bisa saja sekaligus
menjadi konsumennya.
ü
Konsumen, yaitu pemakai
produk dari suatu perusahaan.
ü
Internet, yaitu bisa
menaikkan jumlah pembelian produk dengan cara melakukan penjualan online.
ü
Media, yaitu bisa menaikkan
penjualan dengan memasang iklan yg menarik di media.
ü
Pasar, yaitu pasar yang
strategis dan kondusif akan memudahkan pendistribusian produk.
ü
Bank, yaitu tempat
penyimpanan agar dana perusahaan tetap berputar Transportasi, yaitu
transportasi yang baik melancarkan proses distribusi produk.
ü
Cuaca, yaitu mempengaruhi
pendistribusian produk.
Komentar
Posting Komentar